Kita bukan bangsa primitif. Menulislah untuk mengukir sejarah. Tulisan adalah rekaman sejarah, dengan menulis, kita bisa menjadi bagian dari sejarah
Zaman sejarah adalah zaman yang ditandai dengan adanya prasasti dan peninggalan purbakala yang menunjukkan bahwa suatu peradaban sudah mengenal tulisan. Sebelum itu, peradaban tersebut disebut sebagai pra-sejarah atau nirleka (nir = tidak ada, leka = tulisan). Bahkan ketika kata prasejarah belum cukup populer, dahulu para ahli sejarah menyebut peradaban sebelum adanya tulisan sebagai peradaban primitif. Peradaban pra - sejarah hanya diketahui dari artefak, tulang-belulang, kondisi alam dan bukti tidak tertulis lainnya karena tidak ada tulisan yang bisa menggambarkan kondisi saat itu. Zaman sejarah umumnya bersamaan dengan kemampuan suatu peradaban untuk mengolah logam besi. Kemampuan mengolah besi menunjukkan tingkat pengetahuan dan teknologi peradaban tersebut. Berbeda dengan zaman batu atau bahkan perunggu dan tembaga sekalipun, yang merupakan zaman yang lebih kuno, pengolahan besi dinilai lebih sulit karena membutuhkan pemanasan hingga 3500 oC. Kemampuan menulis menjadi suatu parameter penting, karena menulis menunjukkan kemampuan suatu peradaban untuk mendokumentasikan dan menyebarkan ide dan berikutnya belajar dan berkembang dari ide tersebut.
Menulis adalah suatu pekerjaan yang melibatkan pikiran kita. Tulisan itu mengandung ide. Menulis berkenaan dengan ide yang akan disampaikan. Oleh karena itu, berilah penekanan lebih pada ide apa yang akan anda tulis dibandingkan dengan dimana anda akan publish tulisan atau bagaimana anda membuat tulisan tersebut. Jangan berpikir bahwa ide yang buruk akan tertutupi oleh tulisan yang indah, itu tidak sepenuhnya benar, bahkan ide menjadi faktor utama baiknya tulisan. Namun, bagaimana anda menghantarkan tulisan tersebut menjadi faktor terpenting kedua setelah ide. Penghantaran dan bahasa yang salah akan membuat ide anda tidak sampai pada pembaca. Oleh karena itu, setelah menentukan ide apa yang akan anda bagikan pada pembaca. Langkah selanjutnya adalah anda harus memikirkan bagaimana Ide anda sampai pada pembaca. Ingat pembaca memiliki karakteristik yang berbeda-beda, maka tulisan anda harus dapat menjangkau pembaca dengan spektrum yang luas. Berikut beberapa tips untuk menulis tulisan populer.
Pertama, menulis itu harus kreatif. Kreatif berarti create atau membuat sesuatu, membuat kata, menulis dengan kata dan kalimat baru, menggunakan bahasa yang tidak biasa, yaitu bahasa majas. Tulisan akan terasa lebih emosional atau melibatkan perasaan ketika diberikan dalam bentuk puisi atau majas. Katakan ide dan gagasan anda dengan puisi. Contoh kalimat majas adalah Si jago merah (api) melahap habis perkampungan warga di jakarta selatan. Karena sering mendapatkan nilai yang sempurna, andi menjadi anak emas (murid kesayangan) di sekolahnya.
Kedua, tulisan yang baik adalah tulisan yang mengandung informasi. Data dan fakta bisa membuat tulisan menjadi bernilai. Tulisan yang informatif akan memberikan segi manfaat kepada pembaca, terutama pembaca yang sibuk dan berpendidikan yang hanya akan meluangkan sedikit waktunya untuk sesuatu yang berharga. Mereka cenderung memilih bacaan yang memang memberikan manfaat dari segi informasi yang dikandungnya. Namun perlu diperhatikan tulisan populer berbeda dengan tulisan ilmiah yang cenderung kaku dan fokus berisi data-data. Tulisan populer harus menghantarkan data dan fakta tersebut dengan bahasa dan cara yang mudah dicerna oleh sebagian besar lapisan masyarakat. Perlu diingat, bahwa tulisan tidaklah bertujuan untuk menunjukkan kepintaran penulis, namun bagaimana informasi dan ide itu tersampaikan pada pembaca.
Ketiga, sisi subjektif penulis juga perlu ditonjolkan dalam tulisan. Pemikiran, perenungan dan tanggapan penulis terhadap suatu ide muncul dalam tulisan. Tulisan merupakan sudut pandang penulis dalam mengungkapkan ide. Penulis menuangkan hasil observasinya terhadap suatu peristiwa atau keadaan ke dalam tulisannya. Tulisan populer berbeda dengan text book yang cenderung kaku dan datar, hanya memunculkan fakta dan data ilmiah.
Keempat, tulisan yang menarik akan memperbesar peluang tulisan anda merebut waktu pembaca. Tulisan anda harus atraktif, itulah kata kunci untuk membuat rating tulisan anda menjadi tinggi. Begitu banyaknya tulisan yang ada di muka bumi ini membuat tulisan anda harus bersaing berebut pembaca. Layaknya iklan makanan di TV, terkadang tulisan yang sedikit berbumbu garing rangginan akan cukup menarik bagi pembaca. Berikan kata-kata dan kalimat yang layak untuk dibaca oleh pembaca. Bawakan tulisan dengan mengalir dan senantiasa membangkitkan rasa ingin tahu pembaca untuk terus membaca dari satu paragraf ke paragraf berikutnya. Berikan ide-ide yang boom atau buzzword disetiap paragrafnya. Berikan pembaca alasan bahwa mereka layak meluangkan waktu mereka untuk membaca tulisan anda.
Kelima, tulisan juga harus menghibur. Pembaca akan bosan dan jenuh jika tulisan miskin bumbu-bumbu. Hambar rasanya. Tulisan perlu ditambah bumbu lelucon, guyonan segar bugar sehingga pembaca merasa terhibur dan senang dengan tulisan tersebut. Berikan lelucon atau guyonan cerdas dalam tulisan anda. Sedikit joke tidak akan membunuh tulisan. Jika tulisannya adalah tentang sesuatu yang mengharukan, maka tulisan yang membangkitkan sisi emosional pembaca itulah yang menjadi titik tekannya.
Terakhir, buatlah tulisan dengan metode bercerita, bertutur. Jangan menggunakan bahasa yang komplek. Kalimat panjang dengan banyak sub clause akan membuat pembaca mengernyitkan dahi (Naon sih..ieu, asa lieuer...). Pembaca perlu mencerna lebih jauh terhadap kalimat panjang dan komplek. Komplek rumah mahal harganya, sedangkan kalimat komplek bisa membuat tulisan anda menjadi murah karena ditinggal pembaca. Gunakanlah kalimat pendek namun jelas dan kaya informasi. Metode bercerita itu juga bersifat persuasif atau mengajak orang melakukan sesuatu.
Itulah beberapa tips untuk menulis. Saya merangkumnya dalam kata KISAH CERITA, yaitu singkatan dari Kreatif, Informatif, subjektif, atraktif, hiburan dan cerita. Tips tersebut cukup handal dalam membuat suatu tulisan populer dan tulisan ilmiah populer, sedangkan untuk tulisan ilmiah, memiliki karakter yang berbeda dengan populer. Tulisan ilmiah lebih fokus pada penyampaian data-data.
Menjadi penulis bukanlah pekerjaan mudah, membutuhkan komitmen yang kuat. Tantangan dan halangan datang silih berganti. Konsistensi menulis sering terhalangi oleh kesibukan dan keengganan meng-observasi dan belajar dari ilmu dan tulisan yang telah ada. Tentunya, tulisan bukanlah sekedar tulisan. Tulisan yang baik adalah yang datang dari penelitian, perenungan, pengamatan, pembacaan, pemikiran yang menyeluruh. Oleh karena itulah, menulis juga membutuhkan komitmen, seperti para samurai yang senantiasa memegang teguh komitmen. Dalam sejarah, samurai selalu memegang teguh komitmen, bagi mereka, kematian bukanlah hal terburuk yang dapat terjadi. Tragedi terbesar bagi mereka adalah menjalani hidup tanpa komitmen/prinsip. Itulah spirit bushido.
Selamat menulis, selamat berjihad keluar dari budaya primitif.... para samurai pena...